Langkah-Langkah Untuk Mendapatkan Hasil Pengelasan yang Baik dan Bagus
Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu.
Ruang lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya.
Nah berikut ini Langkah-Langkah Untuk Mendapatkan Hasil Pengelasan yang Baik dan
Berikut dibawah ini Yang harus diperhatikan dalam mengelas :
1. Kawat las harus sesuai peruntukkannya dengan logam yang akan di las. Untuk pemula sebaiknya belajar mengelas bahan dari besi biasa (misalnya besi beton, besi siku, besi plat dlsb).
2. Bahan yang akan di las sebaiknya diletakkan mendatar karena akan lebih mudah dari pada tegak atau lebih2 diatas (overhead)
3. Lebih mudah menggunakan mesin las berarus DC dari pada AC. Karena api yang timbul pada arus DC kecil dan tidak memercik secara berlebihan. Juga kebanyakan kawat las membutuhkan arus DC dari pada AC
.
4. Untuk belajar gunakan kawat yang berpenampang kecil misalnya 2,6 mm atau kalau dapat dipasaran gunakan kawat 1,5 mm (tapi biasanya mahal)
5. Sebagai pemula belajarlah dengan bahan yang ketebalannya sedang saja ( 2-6 mm), mengelas bahan yang tipis (<1 mm) sangat memerlukan keahlian dan trik khusus.
6. Bahan yang akan di las, harus dirapatkan kalau memungkinkan harus di pres atau ditekan, sehingga pengelasan hanya tipis saja sudah cukup dan tidak menambal. Kalau bahan cukup tebal, untuk pengelasan yang rapi perlu dibuat potongan atau cowakan sepanjang yang akan dilas dengan digerinda.
7. Pengaturan besarnya arus sangat diperlukan. Arus yang kecil mengakibatkan kawat las tidak menyala, hasil las tidak matang atau kuat dan tidak rata. Arus yang kelewat besar mengakibatkan jebolnya bahan yang dilas, hasil las menjadi kasar dan bila sudah dingin akan pecah-pecah akibat suhu terlalu tinggi. Sebagai hancur untuk 1 mm kawat las dibutuhkan arus 30-40 Ampere.
8. Arah dari pengelasan : Setelah kawat las menyala, kawat las harus ditarik menjauhi dari bahan sekitar 2-3 mm. Terlalu dekat akan mengakibatkan hasil las kurang matang dan kawat mudah menempel pada bahan sehingga apinya mati. Terlalu jauh mengakibatkan hasil las kasar dan tidak rata. Kawat las membentuk sudut 45-60 derajat tehadap bahan.
Api las harus menyembur atau disemprotkan pada hasil las yang baru terjadi (seperti kita menulis, awalnya dari kiri lalu bergerak kekanan atau kalau kamu kidal bisa arah yang sebaliknya).
Kalau bahan sudah menyatu, harus segera pindah titik pengelasannya. Terlalu cepat akan mengakibatkan pengelasan tidak rata, terlalu lambat mengakibatkan bahan jebol/ bolong.
9. Jika kamu perlu berhenti saat mengelas, sebelum memylai lagi kamu harus membersihkan kerak pada hasil las dengan mengetok-ngetok menggunakan palu. Bila hal ini tidak dilakukan maka pengelasan berikutnya akan menempel pada kerak sehingga kekuatannya berkurang.
10. Sebaiknya di hindari pendinginan yang tiba-tiba setelah selesai pengelasan "disiram air" karena beberapa bahan akan retak.
11. Bila kamu mempunyai sedikit anggaran, saya sarankan untuk membeli pelindung wajah atau topeng las automatis, topeng las ini akan automatis menjadi gelap seketika saat api las mulai menyala dan menjadi terang kembali saat api las padam.
Nah demikianlah tutorial yang saya sajikan, mudah-mudahan mermanfaat. terimakasih selmat mencoba dan semoga berhasil.
Ruang lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya.
Nah berikut ini Langkah-Langkah Untuk Mendapatkan Hasil Pengelasan yang Baik dan
Berikut dibawah ini Yang harus diperhatikan dalam mengelas :
1. Kawat las harus sesuai peruntukkannya dengan logam yang akan di las. Untuk pemula sebaiknya belajar mengelas bahan dari besi biasa (misalnya besi beton, besi siku, besi plat dlsb).
2. Bahan yang akan di las sebaiknya diletakkan mendatar karena akan lebih mudah dari pada tegak atau lebih2 diatas (overhead)
3. Lebih mudah menggunakan mesin las berarus DC dari pada AC. Karena api yang timbul pada arus DC kecil dan tidak memercik secara berlebihan. Juga kebanyakan kawat las membutuhkan arus DC dari pada AC
.
4. Untuk belajar gunakan kawat yang berpenampang kecil misalnya 2,6 mm atau kalau dapat dipasaran gunakan kawat 1,5 mm (tapi biasanya mahal)
5. Sebagai pemula belajarlah dengan bahan yang ketebalannya sedang saja ( 2-6 mm), mengelas bahan yang tipis (<1 mm) sangat memerlukan keahlian dan trik khusus.
6. Bahan yang akan di las, harus dirapatkan kalau memungkinkan harus di pres atau ditekan, sehingga pengelasan hanya tipis saja sudah cukup dan tidak menambal. Kalau bahan cukup tebal, untuk pengelasan yang rapi perlu dibuat potongan atau cowakan sepanjang yang akan dilas dengan digerinda.
7. Pengaturan besarnya arus sangat diperlukan. Arus yang kecil mengakibatkan kawat las tidak menyala, hasil las tidak matang atau kuat dan tidak rata. Arus yang kelewat besar mengakibatkan jebolnya bahan yang dilas, hasil las menjadi kasar dan bila sudah dingin akan pecah-pecah akibat suhu terlalu tinggi. Sebagai hancur untuk 1 mm kawat las dibutuhkan arus 30-40 Ampere.
8. Arah dari pengelasan : Setelah kawat las menyala, kawat las harus ditarik menjauhi dari bahan sekitar 2-3 mm. Terlalu dekat akan mengakibatkan hasil las kurang matang dan kawat mudah menempel pada bahan sehingga apinya mati. Terlalu jauh mengakibatkan hasil las kasar dan tidak rata. Kawat las membentuk sudut 45-60 derajat tehadap bahan.
Api las harus menyembur atau disemprotkan pada hasil las yang baru terjadi (seperti kita menulis, awalnya dari kiri lalu bergerak kekanan atau kalau kamu kidal bisa arah yang sebaliknya).
Kalau bahan sudah menyatu, harus segera pindah titik pengelasannya. Terlalu cepat akan mengakibatkan pengelasan tidak rata, terlalu lambat mengakibatkan bahan jebol/ bolong.
9. Jika kamu perlu berhenti saat mengelas, sebelum memylai lagi kamu harus membersihkan kerak pada hasil las dengan mengetok-ngetok menggunakan palu. Bila hal ini tidak dilakukan maka pengelasan berikutnya akan menempel pada kerak sehingga kekuatannya berkurang.
10. Sebaiknya di hindari pendinginan yang tiba-tiba setelah selesai pengelasan "disiram air" karena beberapa bahan akan retak.
11. Bila kamu mempunyai sedikit anggaran, saya sarankan untuk membeli pelindung wajah atau topeng las automatis, topeng las ini akan automatis menjadi gelap seketika saat api las mulai menyala dan menjadi terang kembali saat api las padam.
Nah demikianlah tutorial yang saya sajikan, mudah-mudahan mermanfaat. terimakasih selmat mencoba dan semoga berhasil.
Posting Komentar untuk "Langkah-Langkah Untuk Mendapatkan Hasil Pengelasan yang Baik dan Bagus"